LUWU TIMUR- Wakil Bupati Luwu Timur sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Hj. Puspawati Husler, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan program penanggulangan HIV/AIDS di tiga puskesmas, masing-masing Puskesmas Tomoni Timur, Puskesmas Burau, dan Puskesmas Bonepute, Senin 24 November 2025.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan layanan pencegahan, deteksi dini, hingga pendampingan pasien HIV/AIDS berjalan optimal di lapangan. Dalam kunjungannya, Wabup Puspawati didampingi jajaran Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Luwu Timur.
Dalam kegiatan tersebut, Puspawati menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan seluruh layanan dan program penanggulangan HIV/AIDS berjalan sesuai standar, efektif, dan mampu menjangkau masyarakat secara optimal.
“Kegiatan monitoring dan evaluasi ini bertujuan memastikan program penanggulangan HIV/AIDS berjalan tepat sasaran. Puskesmas harus memastikan layanan VCT, pendampingan ODHA, hingga edukasi masyarakat dilaksanakan secara maksimal,” Tegas Puspawati Husler
Puspawati menegaskan bahwa pemerintah daerah terus memperkuat strategi penanggulangan HIV/AIDS, mengingat pentingnya sinergi lintas sektor dalam memutus mata rantai penularan.
“Penanggulangan HIV/AIDS bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi tanggung jawab kita semua. Kami ingin memastikan setiap puskesmas memberikan layanan terbaik, cepat, dan tanpa stigma,” ujarnya.
Di masing-masing puskesmas, Wabup meninjau layanan VCT, pendampingan ODHA, ketersediaan logistik kesehatan, serta pelaksanaan program edukasi masyarakat.
Ia juga berdialog langsung dengan tenaga medis untuk mendengar tantangan yang mereka hadapi, termasuk kebutuhan peningkatan SDM dan sarana penunjang layanan.
Pihak puskesmas turut melaporkan capaian program masing-masing, termasuk data pemeriksaan, penemuan kasus baru, hingga upaya pencegahan berbasis komunitas. Wabup mengapresiasi kerja keras tenaga kesehatan yang terus memberikan layanan meski menghadapi tantangan lapangan.
“Kami berharap seluruh puskesmas meningkatkan kualitas edukasi dan layanan supaya kesadaran masyarakat semakin tinggi. Pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan,” tambah Puspawati.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi program KPA dengan pemerintah desa, sekolah, dan komunitas agar jangkauan pencegahan HIV/AIDS semakin luas dan menyentuh semua kalangan.
Monitoring dan evaluasi ini, kata Puspawati, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemkab Luwu Timur untuk menekan angka penularan HIV/AIDS dan memastikan layanan kesehatan tersedia secara inklusif dan tanpa diskriminasi.
Kegiatan monev di tiga puskesmas ini diharapkan menjadi dasar perbaikan program, penguatan kebijakan, serta peningkatan koordinasi antara KPA, Dinas Kesehatan, dan seluruh fasilitas kesehatan di Luwu Timur.(*)

