Foto: Ilustrasi

MALILI– Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur merilis data angka kematian hewan ternak babi di Luwu Timur yang meningkat drastis.

Sesuatu data yang diterima per 14 Juni 2023 , Kematian Hewan Ternak babi akibat terpapar virus African Swine Fever (ASF) sudah mencapai angka 34 ribu ekor .

Dokter hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan, khususnya bidang peternakan Kabupaten Luwu Timur, drh Gusti Ngurah menjelaskan kematian babi yang terpapar virus tersebut tidak lah berbahaya seperti virus – virus lainnya.

Virus tersebut, kata dia, tidak menular ke tubuh manusia ataupun ke hewan ternak lainnya seperti sapi dan lainnya. Hanya saja, kata Gusti, virus tersebut menularkan ke hewan ternak sejenisnya.

“Ini virus cuma menular ke babi saja, cuma tidak seperti isu isu yang beredar bahwa itu akan terjangkit ke hewan ternak lainnya seperti sapi, ayam dan lainnya,” kata dia.

“Dia tidak menular seperti itu, dan virus ini tidak ada dampak penularan ke manusia. Mutlak hanya menyerang babi saja,” tambah Gusti.

Selain itu, menurut Gusti, babi tersebut terserang virus itu akibat tingkat keganasan babi itu meningkat, pembersihan kadang ternak tidak rutin dilakukan, dan pembelian bibit awalnya sudah sakit namun tetap dibeli dengan harga yang murah.

“Masyarakat harus memperhatikan Biosekuritinya, dan mulai dari sekarang masyarakat harus lebih intens melakukan pembersihan kandang, alur lalu lintas hewan ternak atau membeli bibit jangan sembarangan karena harga murah lalu diambil,” ujarnya.

Gusti kembali menjelaskan bahwa virus ini tidak bersifat zoonosis jadi tidak terjadi penularan dari hewan ke manusia.

Untuk diketahui, African Swine Fever (ASF) adalah penyakit viral pada babi yang sangat menular, menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi.

Babi peliharaan (domestik) adalah hewan yang paling peka terhadap penyakit ASF. Kasus ini mulai diketahui dan ditelusuri saat ditemukan banyak bangkai babi yang dibuang di pengairan sawah di wilayah Kecamatan Tomoni Timur.(*)

Berita SebelumnyaAkibat Virus ASF, Populasi Babi di Luwu Timur Menurun, Menyisakan 5 Ribu dari Jumlah 39 Ribu Ekor
Berita BerikutnyaTernyata, Basra Kepsek SMPN 1 Wasuponda Merupakan Orang Ke 3 Dilayangkan Mosi Tak Percaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini