KABARLUTIM.COM,MALILI-Koordinator Proyek (Kopro) PT Star Mitra Sulawesi (SMS), Hairul mengaku sudah melakukan Perbaikan pada Proyek peningkatan jalan di Desa Batu Putih,keacamatan Burau.
Proyek itu menelan Anggaran APBD Tahun 2020 sebesar Rp 1,25 M yang dikerjakan oleh PT. SMS selaku Pihak Rekanan.
Perbaiakan dilakukan Pihak rekanan Pasca Pekerjaanya Disorot legislator partai Hanura Luwu Timur, Alpian baru – baru ini.
Hairul mengatakan dalam kegiatan itu Ada titik – titik tertentu yang memang mengalami kerusakan.
“Namun Saat ini sudah dilakukan perbaikan-perbaikan pada titik yang dianggap mengalami kerusakan,”kata Haerul
Adapun yang dianggap mengalami kerusakan itu berada di dua titik, yaitu lapisan pondasi bawa atas (LPA) dengan aspal yang retak.
“Ada dua tiik dilakukan perbaiakan, lapisan pondasi atas (LPA) dengan aspal yang retak,”katanya
Ditambahkan Haerul, Perbaiakan itu sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai (rekanan ,red).
“Waktu masah pemeliharaan juga belum habis sehingga tanggungjawab rekanan melakukan perbaikan,”tambahnya.
Dikatakankan Haerul, Dugaan kita sehingga ada kerusakan itu, karna saat pembangunan jalan itu sudah ada jalanya.
Artinya, saat pelaksanaan pekerjaan itu pihaknya sudah menjalankan sesaui RAB, hanya saja posisi diatas tanah dasar itu jalan sudah ada.
“sehingga kita rekanan tidak tau apakah tanahnya labil atau apa sehingga terjadi kerusakan,”Jelas Haerul
Diberitakan, Proyek peningkatan jalan di Desa Kalatiri, dan Desa Batu Putih, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel menuai sorotan dari Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian.
Legislator Hanura itu menyoroti pekerjaan peningkatan ruas jalan yang berada di dua desa tersebut lantaran kwalitas pengerjaanya kurang bagus sehingga mulai rusak.
Proyek pengerjaan peningkatan jalan yang ada di desa Kalatiri, menelan anggaran APBD tahun 2020 sebesar 1 miliar yang dikerjakan oleh PT. Start Mitra Sulawesi (SMS) sementara selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yakni
Iswan.
Sementara kerusakan juga ditemui di desa Batu Putih proyek peningkatan jalan ini menggunakan APBD 2020 sebesar 1,25 Miliar, yang juga dikerjakan oleh PT. SMS dan selaku PPK yakni Arvan.
Dimana saat melakukan pengecekan pengerjaan, dalam rangka kunjungan kerja terkait pelaksanaan kegiatan APBD tahun 2020, dia menemukan hasil pekerjaan sudah mulai hancur. Padahal menurut Alpian, jika pekerjaan itu belum genap 6 bulan selesai dikerjakan.
“Ini belum ada 6 bulan selesai dikerjakan, tapi kondisinya saat ini sudah rusak,” kata Alpian saat meninjau lokasi pengerjaan yang berada di Dapil 2 Wotu, Burau, Jumat (18/6/2021).(***)