KABAR LUTIM| MALILI– Perusahaan tambang Nikel di Kabupaten Luwu Timur akan bertambah. Hal ini terungkap saat beredarnya informasi dari Kementerian Energi sumber daya Mineral (ESDM) Republik indonesia melelang tiga Ladang Nikel, yang semuanya berada di kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Kamis (18/4/2024).
Berdasarkan informasi yang didapatkan Penalutim, kementerian ESDM di jakarta menyebutkan ketiga Blok yang akan dilelang itu telah memiliki Wilayah ijin usaha Pertambangan (WIUP) dengan Luasan Ribuan hektar.
Calon peserta lelang dapat mengakses melalui aplikasi https/Minerba.ESDM.go.id/lelang, peserta menggunakan akun OSS BKPM saat dimulainya Lelang.
Adapun ketiga Blok yang akan dilelang tersebut yakni, Blok Buluballang dengan luas lahan 1.665 hektar. Adapun nilai kompensasi data informasi untuk blok ini sebesar Rp 5.972.500.000.
Kemudian, Blok Lingke Utara dengan luas lahan 943 hektar. Nilai kompensasi data informasi untuk blok ini yakni sebesar Rp 3.378.300.000. dan Blok Pongkeru dengan luas lahan 4.252 hektar. Adapun nilai kompensasi data informasi untuk wilayah ini yakni sebesar Rp 14.409.850.000.
Lelang dilakukan dengan penawaran tertulis tanpa kehadiran peserta, sebelumnya, ketiga blok yang akan dilelang telah ditawarkan kepada BUMN dan BUMD.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Luwu Timur Najamuddin dari Fraksi Golkar meminta kepada Pemerintah Pusat agar memprioritaskan dan memperhatikan BUMD PT Luwu Timur gemilang.
Permintaan legislator itu bukan tanpa alasan, ladang Nikel yang tiga Blok itu lokasinya semua di Luwu Timur, tentu masyarakat dan pemerintah daerah yang merasakan langsung dari dampak aktivitas pertambangan dan ini harus diperhatikan pak menteri, tegas Najamuddin.
Najamuddin meminta kepada seluruh Masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Luwu Timur mendesak kepada pemerintah provinsi dan pusat agar memprioritaskan BUMD milik Luwu Timur untuk mengelola sendiri Blok nikel yang akan dilelang.
“Jangan BUMD Luwu Timur dijadikan penonton sendiri di Daerah nya, ini perlu kebersamaan untuk meminta dan mendesak kementrian ESDM agar tiga ladang Nikel kita kelola sendiri demi peningkatan kesejahteraan Masyarakat Bumi Batara guru,” harap Najamuddin. (*)