KABARLUTIM.COM,MALILI- Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur melansir jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam tiga bulan terakhir.

Dari data yang dilansir terlihat adanya penurunan kasus selam tiga bulan sejak Februari hingga April 2022.

Itu disampaikan Sub koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Luwu Timur, Wardan l , Senin (09/05/2022)

Wardan membeberkan jumlah kasus DBD di Luwu Timur bulan Februari sebanyak 45 kasus. “ kasus DBD terbanyak ditemukan di kecamatan Towuti dengan jumlah 31 kasus. Menyusul kecamatan Nuha sebanyak 8 kasus dan kecamatan Mangkutana dan Angkona masing-masing 3 kasus.” Terang Wardan.

Pada bulan Maret 2022, angka kasus DBD di Luwu Timur mengalami penurunan menjadi 41 kasus. “ Kecamatan Towuti masih tertinggi dalam bulan Maret dengan sebaran sebanyak 12 kasus.

Selanjutnya kecamatan Wasuponda dengan jumlah 10 kasus. Kecamatan Nuha 5 kasus, Malili 5 kasus , Wotu 4 kasus. Kasus DBD lainnya juga ditemukan di kecamatan Burau 2 kasus. Sementara , Tomoni, Mangkutana, Tomoni Timur dan Kalaena masing-masing 1 kasus,” rincinya.

Sebaran DBD di Luwu Timur pada bulan April 2022 sebanyak 25 kasus dengan rincian kecamatan Towuti 13 kasus, Wasuponda 7 kasus dan kecamatan Malili 2 kasus. Kecamatan lainnya yang juga ditemukan kasus DBD adalah Mangkutana, Nuha dan Kalaena dengan sebaran 1 kasus.

“ Dari seluruh kasus DBD yang ditemukan sejak Februari hingga April 2022 dapat ditangani secara cepat dan baik sehingga tidak ada penderita yang meninggal dunia,” imbuh Wardan.

Sementara , Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, dr. Rosmini Pandin mengungkapkan pihaknya terus memantau dan menggerakkan semua sektor agar tetap berpartisipasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan DBD.

“ Upaya-upaya untuk menggerakkan partisipasi dari elemen masyarakat serta stakeholders lainnya seperti bakti sosial untuk memberantas sarang Nyamuk serta pemeriksaan jentik di sekolah-sekolah.” beber Rosmini.

Dia mengungkapkan, penurunan jumlah kasus DBD di Luwu Timur dalam 3 bulan terakhir serta tidak adanya kematian seyoginya patut disyukuri.

“ Ini juga membuktikan bahwa deteksi secara dini serta penanganan yang maksimal dari para medis ditunjang sarana kesehatan yang memadai berkontribusi dalam penurunan angka kasus DBD di Luwu Timur,” sambungnya.

Upaya lain dinas kesehatan dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD) adalah dengan melakukan fogging preventif .(***)

Berita SebelumnyaKetua DPRD Luwu Timur Minta BK Investigasi Kasus Waka II DPRD Diduga Aniaya Pengawas SPBU Wasuponda
Berita BerikutnyaBupati Budiman Lantik 34 Pejabat Prumda Waemami Luwu Timur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini