MALILI – Kabupaten Luwu Timur yang punya julukan Bumi Batara Guru ini menggenapi usianya ke-18 pada Senin 3 Mei 2021.
Secara definitif Luwu Timur berdiri tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI no 7 tahun 2003 dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 3 Mei 2003.
Kabupaten Luwu Timur ini tergolong Kabupaten yang masih baru sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Luwu Utara.
Namun, di usia yang ke-18 ini, banyak perubahan yang terjadi di Luwu Timur dalam beberapa sektor yang menyentuh langsung sendi kehidupan masyarakat.
Kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur dulu dan sekarang walaupun beda dari segi visi-misi, tapi tujuannya menciptakan Luwu Timur yang mandiri dan masyarakatnya bisa sejahtera.
Frasa “Wanua Mappatuo Naewai Alena” atau bila diartikan negeri (daerah) yang menghidupi rakyat dan mengukuhkan dirinya (mandiri), bisa disematkan ke Luwu Timur.
Dari era Bupati Luwu Timur pertama hingga Bupati Luwu Timur yang sekarang dijabat Budiman, program pendidikan terus mengalami peningkatan.
Era Bupati Luwu Timur pertama, Andi Hatta Marakarma dan Wakilnya, Saldi Mansur mampu mewujudkan pendidikan gratis untuk anak aktif sekolah (SD sampai SMA).
Program ini sangat membantu orang tua siswa yang tidak punya biaya untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya yang tamat SMP untuk lanjut ke SMA/SMK.
Di era Andi Hatta, menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dilakukan melalui program pendidikan gratis. Kaum milenial kelahiran mulai tahun 90 an sangat merasakan program ini.
Pada periode kedua, Andi Hatta Marakarma dan wakilnya, Thorig Husler, program menciptakan SDM berkualitas dengan program pendidikan gratis terus dilanjutkan.
Disisi lain, peningkatan pelayanan kepada masyarakat lewat perkantoran juga ditingkatkan, dimana pelayanannya gratis alias tanpa biaya.
Sektor infrastrutur pertanian baik jalan dan sarana produksi pertanian juga ditingkatkan untuk kepentingan petani.
Di era Bupati Luwu Timur ke-2, Thorig Husler bersama wakilnya, Irwan Bachri Syam dengan visi-misi Luwu Timur Terkemuka 2021, program menciptakan SDM berkualitas terus ditingkatkan lewat bantuan beasiswa.
Bantuan ini pun sangat dirasakan orang tua terlebih mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di kampus di beberapa daerah.
Program ini juga untuk menjawab era yang terus berkembang dan kompetitif. Kuncinya adalah SDM berkualitas.
Beradasarkan data BPS dari tahun 2010 sampai 2018, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Luwu Timur terus meningkat dari presentase 68.47 sampai 72.16.
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
IPM juga adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup.
Kemudian di era Bupati Luwu Timur, Budiman saat ini, dengan visi-misi Luwu Timur berkelanjutan dan lebih maju berdasarkan nilai agama dan budaya, ada 15 program prioritasnya.
Dimana program pendidikan juga lebih ditingkatkan, mulai dari gratis sampai SMA, bantuan penyediaan perlengkapan dan sarana sekolah SD sampai SMP.
“Pemerintah kabupaten akan tetap terus berkomitmen untuk menjamin kualitas sekolah umum dan sekolah agama kedepannya,”
“Baik dari segi sarana prasarana, pengajar dan kebutuhan siswa. Karena sekolah telah membantu pemerintah mencerdaskan anak Luwu Timur,” kata Budiman.
Pemkab yang awalnya fokus untuk S1, Bupati Luwu Timur sekarang juga fokus pada bantuan penyelesaian studi untuk mahasiswa S2 dan S3.
Lewat program ini, pemerintah ingin mewujudkan satu rumah satu sarjana di Luwu Timur.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Luwu Timur, jumlah penerima beasiswa S1 sejak tahun 2017 hingga 2020 sebanyak 20.549 penerima beasiswa (mahasiswa).
Rinciannya, penerima pada tahun 2017 sebanyak 3.947 penerima tahun 2018 sebanyak 4.975 dan tahun 2019 adalah sebanyak 5.578 dan 2020 sekitar 6.049.
Dimana total anggaran yang digunakan untuk bantuan beasiswa ini sekitar Rp 57.804.000 atau Rp 57 miliar lebih.
Dari kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel), Luwu Timur termasuk daerah yang fokus meningkatkan pendidikan untuk menciptakan SDM berkualitas.