Ali Bastian Dapat Kompensasi Dari PT.Vale Sebesar Rp458 juta
TOWUTI – Penyerahan simbolis dan penandatanganan kesepakatan bersama antara PT Vale Indonesia Tbk dengan warga terdampak kebocoran minyak berlangsung di Aula Kantor Camat Towuti, Kamis (2/10/2025). Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam.
Turut hadir, Wakil Presiden Direktur PT Vale, Abu Ashar, Ketua DPRD Luwu Timur Ober Datte, Kapolres Luwu Timur AKBP Ario Putranto Tuhu Mangabdi, Perwira Penghubung Mayor Ar Sarifuddin, serta Camat Towuti Amri Mustari.
Adapun Sejumlah warga yang menerima kompensasi secara simbolis. Ali Bastian, pemilik sawah, menerima Rp458 juta. Alpius Samuda yang juga pemilik sawah memperoleh Rp337 juta.
Sementara Marinus, peternak unggas, mendapat Rp77 juta, Arroyos peternak sapi menerima Rp13 juta, Harmin (nelayan bubu) Rp 8,7 Juta dan Tasdino (nelayan bubu) Rp 6,5 juta.
Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menegaskan bahwa pemberian kompensasi ini merupakan bukti komitmen dan tanggung jawab PT Vale dalam menangani dampak kebocoran minyak yang terjadi pada 27 Agustus lalu.
“Prosesnya dimulai dari tanggap darurat, lalu masuk ke tahap pemulihan, dilanjutkan dengan identifikasi dan verifikasi. Hari ini kita sampai pada tahap pemberian bantuan kompensasi sebagai bentuk keseriusan PT Vale menyelesaikan persoalan masyarakat terdampak,” ujar Irwan dalam sambutannya.
Ia menjelaskan bahwa kompensasi ini mencakup beberapa kategori terdampak, antara lain pemilik sawah, kebun, empang, peternak unggas, peternak sapi, serta nelayan bubu. Besaran kompensasi pun dibedakan berdasarkan tingkat dampak, mulai dari ringan, sedang hingga berat.
“Alhamdulillah, berdasarkan hasil validasi tim di lapangan, sebagian data sudah final dan hari ini kompensasinya dibayarkan. Namun, kami minta PT Vale mempercepat pembayaran bagi seluruh warga terdampak,” tegas Irwan.
Bupati juga menekankan pentingnya data yang akurat agar tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari. Ia meminta agar proses validasi benar-benar melibatkan pemerintah desa dan dilakukan secara transparan.
“Kita minta data yang disajikan harus sesuai kondisi lapangan dan ada kesepakatan bersama antara pemilik lahan dan penggarap. Jangan sampai muncul masalah karena pembagian tidak jelas. Semua pihak harus dilibatkan agar tidak ada warga terdampak yang merasa dirugikan,” tambahnya.
Lebih jauh, Irwan berharap seluruh pembayaran kompensasi bisa rampung dalam waktu dekat. “Target kita, bulan ini seluruh kompensasi sudah tuntas dibayarkan kepada masyarakat terdampak,” katanya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemberian kompensasi bukan berarti proses pemulihan berhenti. “Pemulihan masih terus berjalan. Ini akan kita kawal sampai benar-benar selesai,” tandasnya.
Wakil Presiden Direktur PT Vale, Abu Ashar, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ia mengakui bahwa peristiwa kebocoran minyak ini merupakan hal yang tidak diinginkan, namun perusahaan berkomitmen penuh menyelesaikan persoalan.
“Kita hanya manusia biasa, tidak lepas dari kesalahan. Maka pada kesempatan ini kami memohon maaf kepada bapak dan ibu sekalian. Kami akan terus berkomitmen menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ucap Abu Ashar.
Sementara itu, Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menjelaskan bahwa besaran kompensasi yang diberikan bervariasi sesuai hasil perhitungan tim ahli yang dibentuk pemerintah.
“Tidak semua jumlahnya sama. Ada kategori dampak ringan, sedang, dan berat. Semua perhitungannya mengacu pada hasil kajian tim ahli yang ditunjuk pemerintah,” jelasnya.(*)