MALILI, KABAR LUTIM- Pagi ini, suasana Pasar Malili berubah menjadi lebih semarak dan penuh kegembiraan setelah Bupati Luwu Timur, Budiman, mendadak berkunjung.
Tanpa pengawalan resmi yang mencolok atau persiapan yang berlebihan, Bupati Budiman datang dengan pakaian olahraga, sebuah pemandangan yang cukup jarang terjadi di tengah kesibukan pasar yang biasanya hanya dipenuhi oleh pedagang dan pembeli.
Seperti kebiasaannya setiap pagi, Bupati Budiman memulai harinya dengan berolahraga. Namun kali ini, setelah berlari kecil di sekitar kawasan Malili, ia memutuskan untuk mampir ke pasar tradisional yang menjadi pusat ekonomi masyarakat setempat. Tidak ada agenda resmi yang mengikat, kunjungan ini murni untuk bersilaturahmi dan merasakan suasana pagi di pasar bersama warga.
Pagi pagi sekali, warga yang sedang berbelanja dan para pedagang yang tengah sibuk melayani pelanggan dan sebagian mempersiapkan dagangannya, terkejut sekaligus senang melihat kehadiran Bupati mereka.
Mereka dengan antusias mengerumuni Bupati Budiman yang tampak santai dan ramah menyapa setiap orang yang ia temui. Tak ada formalitas yang kaku, hanya percakapan ringan dan penuh canda tawa antara Bupati dan warganya.
Bupati Budiman menuju salah satu warung nasi kuning yang terletak di sudut pasar. Penjual nasi kuning ini memang terkenal oleh masyarakat dan pedagang pasar dengan citarasanya yang lezat dan telah menjadi sarapan favorit banyak warga di sekitaran pasar Malili.
Dengan senyum hangat, Bupati Budiman duduk di bangku panjang warung tersebut dan memesan sepiring nasi kuning lengkap dengan lauk pauk yang sederhana namun menggugah selera.
Keputusan Bupati untuk sarapan di warung kecil ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi para pedagang dan pengunjung pasar. Tak sedikit dari mereka yang langsung mengambil tempat duduk di sekitarnya, ikut memesan nasi kuning, dan bergabung dalam obrolan santai yang berlangsung.
Suasana yang tercipta begitu hangat dan akrab, seakan-akan mereka bukan sedang bersama seorang pejabat tinggi, melainkan dengan seorang teman lama yang sedang berkunjung.
Dalam suasana yang santai ini, obrolan ringan mengalir dengan sendirinya. Bupati Budiman sedikit berbicara tentang kenangan masa kecilnya di Malili, kebiasaan berolahraga, hingga cerita-cerita sederhana tentang kesehariannya sebagai Bupati.
“Saya senang sekali bisa mampir dan sarapan di sini. Nasi kuning di Pasar Malili ini memang punya citarasa yang khas, selalu mengingatkan saya pada masa kecil dulu,” kata Bupati Budiman dengan nada penuh nostalgia.
Tidak hanya itu, Bupati Budiman juga sempat bertanya kepada beberapa pedagang tentang bagaimana bisnis mereka selama ini. Namun, alih-alih membahas masalah yang berat, topik yang dibahas lebih kepada hal-hal sederhana dan personal. Para pedagang dengan senang hati bersalaman dan berbincang lepas dengan bupatinya.
Momen ini tidak hanya membuat warga merasa dihargai, tetapi juga menunjukkan sisi lain dari seorang pemimpin daerah yang jarang terlihat di tengah kesibukan dan tanggung jawab yang besar.
Bupati Budiman berhasil menunjukkan bahwa komunikasi yang baik bisa terjalin dalam suasana yang sangat sederhana, seperti duduk bersama dan menikmati sarapan walaupun itu jarang terekspos.
Pedagang nasi kuning yang telah berjualan di pasar ini sejak lama, mengaku sangat terharu dan bangga bisa melayani Bupati Budiman di warung kecilnya. “Saya tidak pernah menyangka, Bupati Budiman mau mampir dan makan di sini. Ini sebuah kehormatan besar bagi saya. Beliau sangat ramah dan sederhana, seperti masyarakat biasa. Saya sangat terkesan,” ujarnya sambil tersenyum bahagia.
Tidak hanya warga dan pedagang yang merasa senang dengan kunjungan ini, tetapi juga para pegawai pasar yang turut hadir di lokasi. Menurut mereka, kehadiran Bupati Budiman tanpa pengawalan ketat dan formalitas yang berlebihan, hanya ditemani oleh beberapa tokoh masyarakat yang kebetulan bertemu di pasar yaitu Ismail Maf dan beberapa tukang ojek, seperti memberikan kesan bahwa beliau adalah seorang pemimpin yang benar-benar merakyat.
“Kami paham selaku Bupati beliau sibuk urus pemerintahan, tapi kami berharap kunjungan seperti ini bisa dilakukan lebih sering, sehingga warga bisa lebih dekat dengan pemimpinnya meskipun dalam suasana santai,” kata salah satu pegawai pasar.
Kunjungan mendadak ini juga menjadi ajang swafoto dannvideo antara warga dengan Bupati Budiman yang sedang bersantap di warung nasi kuning tersebut. Komentar-komentar positif pun berdatangan, memuji sikap rendah hati dan kedekatan Bupati dengan masyarakatnya.
Menutup kunjungannya, Bupati Budiman menyampaikan harapannya agar suasana pasar tradisional seperti di Malili ini tetap terjaga dan berkembang. “Pasar adalah jantung ekonomi masyarakat, dan saya berharap semua pedagang di sini bisa terus berkembang dan sejahtera. Terima kasih untuk sambutannya yang hangat,” tutup Bupati Budiman dengan senyuman.
Setelah selesai sarapan dan bercengkrama, Bupati Budiman berpamitan dan melanjutkan kegiatannya. Namun, momen sarapan pagi yang sederhana namun penuh makna ini akan terus dikenang oleh warga dan pedagang Pasar Malili. Kehadiran Bupati Budiman di pasar ini bukan hanya sekedar kunjungan, tetapi juga sebuah silaturahmi yang mempererat hubungan antara pemimpin dan rakyatnya(*)