KABARLUTIM.COM,MALILI-Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) sudah membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) untuk mengantisipasi masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Terhadap Hewan Ternak Sapi.
Itu Disampaikan Pejabat Fungsional Medik Veteriner Pada Dinas Pertanian Luwu Timur, Sukma RS Saat dikonfirmasi
Menurut Sukma , Salah satu bentuk antisipasi yaitu lalulintas Hewan yang akan masuk diwilayah Luwu Timur untuk sementara ini dilarang masuk.
“hewan ternak dari luar daerah yang terindikasi PMK yang hendak masuk ke Luwu Timur dilarang masuk “kata Sukma
Ia mengatakan, wabah PMK harus jadi perhatian karena didaerah tetangga (kota palopo) sudah ditemukan kasus PMK.
Sementara, lanjut Sukma hewan utamanya sapi yang berasal dari luar dan belum teridikasi PMK yang akan masuk di Luwu Timur wajib dilengkapi surat sehat dari wilayahnya.
“jadi terkait dengan PMK ini ada pengetatan persyaratan tersebut tujuannya agar ternak sapi yang masuk, utamanya akan dijual benar-benar sehat,”tambahnya
Dikatakan Sukma, untuk wilayah Luwu Timur saat ini belum ditemukan adanya indikasi penyebaran Wabah PMK.
Meski begitu, pihaknya mengajak masyarakat segera melaporkan ke satgas terkait jika menemukan tanda-tanda terinfeksi Wabah PMK terhadap ternaknya.
“Jadi kami minta melaporkan segera jika menemukan tanda-tanda gejalanya,”kata dia
Adapun gejala klinis PMK pada Sapi yang harus diketahui, Demam Tinggi, timbul lepuh/sariawan pada area rongga mulut dan lidah.
Selanjutnya, timbul lepuh pada area teracak/kuku, hewan tidak mampu berjalan, air liur berlebihan, penurunan berat badan dan nafsu makan hilang..
Ditambahkan Sukma, Dalam Penanganan Wabah ini, ada 5 Dokter hewan yang disiapkan.
tugasnya ini yang akan melakukan pengecekan hewan yang terindikasi PMK di sejumlah lapak pedagang dan kelompok ternak.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada PMK yang ditemukan, Mudah-mudahan Luwu Timur tetap aman,” tandasnya.(***)