Foto: Direktur Prumda Waemami Lutim, Andi Maryam

LUTIM– Sumber air baku atau intake PDAM Waemami Luwu Timur (Lutim) dilaporkan mulai mengering. Debit air pada intake PDAM yang berlokasi di Lawape I, II dan III semakin berkurang.

Kondisi itu membuat PDAM mengambil kebijakan sistem bergilir untuk pendistribusian air bersih.

Dari informasi yang diperoleh, berkurangnya debit air pada intake PDAM lantaran faktor cuaca.

Di wilayah tersebut, tepatnya pada bagian hulu sungai jarang mengalami hujan sehingga debit air untuk sumber air baku mulai mengering.

Direktur Prumda Waemami Lutim, Andi Maryam, membenarkan kondisi Sungai Lawape mengalami kekeringan. Hal itu berdampak pada distribusi air bersih ke sejumlah wilayah di Malili menjadi tidak maksimal.

“Sudah beberapa waktu ini tidak hujan dek, Hujan biasanya hanya sebatas di kota, tapi di hulu (sungai) tidak,” kata Andi Maryam Rabu (22/2/2023) kemarin

Menindaklanjuti kondisi itu, Maryam menyebut pihaknya telah mengeluarkan surat pemberitahuan soal kondisi debit air di intake PDAM Lutim yang semakin berkurang.

Diimbaunya agar pelanggan PDAM senantiasa menampung air tatkala distribusi masih berjalan.

“Mengingat sewaktu-waktu pendistribusian air dapat drop atau berhenti dikarenakan kondisi debit air di intake semakin berkurang,” sebut Maryam.

Adapun wilayah yang terkena dampak yakni Kelurahan Malili, Desa Wewangriu, Desa Balantang, Desa Baruga, Batu Merah juga Puncak, BTN Virgo, Perumahan PNS, Jalan Dr Sam Ratulangi, dan Jalan Pendidikan Sekitaran SMAN 12 Lutim.

Maryam menambahkan atas kondisi itu, PDAM Lutim juga memutuskan menerapkan sistem bergilir untuk pendistribusian air bersih.

Telah ditetapkan jadwal sistem bergilir terhitung Rabu (22/2/2023) hari ini hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Untuk daerah Transmigrasi Desa Puncak Indah, lorong I, II, III dan IV serta Desa Ussu, waktu pengalirannya pukul 07:00 hingga 19:00 WITA. Lalu, untuk lorong V, VI dan VII, waktu pengalirannya pukul 19:00 hingga 07:00 WITA,” pungkasnya.(*)

 

Berita SebelumnyaDialokasikan Rp 14,7 Miliar , Rumah Sakit Atue di Malili Segera Dibangun
Berita BerikutnyaPT Petra Energy Sorowako Dituding Tak Bayarkan Iuran BPJS Karyawannya, Ini Kata Disnakertrans

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini