KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Luwu Timur mencatat ada 7.588 Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Luwu Timur teridentifikasi merupakan keluarga berisiko stunting.
Itu disampaikan Kadis (DP2KB) Lutim, Hj. Puspawati Husler, melalui Kepala Bidang KB , Suliati saat dikonfirmasi Wartawan, Selasa 23 Oktober 2023.
Dikatakan Suliati, Data tersebut Berdasarkan Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 atau (PK22 ) di 11 kecamatan di Luwu Timur.
Ia menjelaskan, PK22 sendiri merupakan kegiatan pengumpulan data mikro tentang data kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
“Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode sensus, di mana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan dengan kunjungan ke rumah,”kata Suliati
Dijelaskan Suliati, Adapun sasaran Keluarga Berisiko Stunting yaitu kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 59 Bulan.
Sasaran lain adalah pasangan usia subur yang butuh ber-KB menggunakan alat kontrasepsi (alkon) modern namun tidak terlayani agar mereka tidak mengalami stunting.
Ia menambahkan, dalam penanganan Stanting ini tidak hanya DP2KB tapi melibatkan lintas sektor , termasuk diantaranya Dinas PU-PR terkait untuk mencari keluarga yang tidak mempunyai sumber air minum sehat.
Kemudian, rumah tidak layak untuk dihuni, ibu yang terlalu tua untuk hamil dan melahirkan, terlalu dekat jarak anak yang dilahirkan, atau terlalu muda untuk melahirkan.
“Untuk itu, Pemerintah Luwu Timur melakukan upaya ini sekaligus mencapai 14 persen prevalensi stunting sesuai target Nasional,”tandas Sulianti
Ia menambahkan, dalam penanganan stanting ini, pihaknya mendapatkan dana Rp 2,1 Miliar dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Khusus DP2KB, Rp 2,1 miliar, masih ada juga di Dinas terkait , untuk itu dibutuhkan komitmen dan kolaborasi semua stakeholder dalam menanggulangi stunting, yang dituangkan pada program dan kegiatan,”pungkasnya.
Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mencatat ada 874 kasus stanting di Luwu Timur, data per- Agustus tahun 2023.
Itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Luwu Timur, Nelli Mualim, Selasa 23 Oktober 2023.
Jumlah tersebut berdasarkan sistem aplikasi online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).(*)
Berikut Data Keluarga Berisiko Stanting Berdasarkan PK22 di 11 Kecamatan di Luwu Timur
- Kecamatan Mangkutana, jumlah Keluarga Berisiko 398 (KK)
- Kecamatan Nuha, Jumlah Keluarga Berisiko 766 (KK)
- Kecamatan Towuti, Jumlah Keluarga Berisiko 1.272 (KK)
- Kecamatan Malili , Jumlah Keluarga Berisiko 1.289 (KK)
- Kecamatan Angkona, Jumlah Keluarga Berisiko 754 (KK)
- Kecamatan Wotu, Jumlah Keluarga Berisiko 896 (KK)
- Kecamatan Burau, Jumlah Keluarga Berisiko 965 (KK)
- Kecamatan Tomoni , Jumlah Keluarga Berisiko 495 (KK)
- Kecamatan Tomoni – Timur, Jumlah Keluarga Berisiko 264 (KK)
- Kecamatan Kalena , Jumlah Keluarga Berisiko 211 (KK)
- Kecamatan Wasuponda, Jumlah Keluarga Berisiko 278 (KK)