MALILI– Satu persatu Program unggulan bupati dan wakil bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler (Ibas-Puspa) mulai dilaksanakan tahun ini.
Program unggulan diantaranya kartu Luwu Timur pintar, kartu lansia, program BKK Rp 2 Miliar per desa dan program lainnya.
Meski program tersebut masih dalam tahap uji coba di tahun ini, namun masyarakat Luwu Timur tak perlu khawatir jika program ini belum menyentuh secara menyeluruh.
Pasalnya, tahap uji coba ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk dievaluasi guna penyempurnaan pelaksanaan program pada tahun berikutnya.
Untuk kartu Luwu Timur pintar, Pemda Lutim sudah menyiapkan anggaran untuk tahun ini.
Kata Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lutim, Agus Zaman, khusus SD sampai SMP sebesar Rp 7 Miliar, diluar program beasiswa. Total keseluruhan Rp 41 Miliar lebih.
Untuk peraturan bupati (Perbup) nya, Agus menyebut, sudah selesai diharmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM wilayah Sulsel, tinggal mulai dilaksanakan tahun ini.
Sedikit gambaran terkait program Luwu Timur pintar, para pelajar yang akan masuk TK, SD dan SMP, tak perlu cemas soal seragam sekolah, tas hingga sepatu.
Karena, Pemda Lutim akan menyiapkan kebetuhan tersebut lewat program kartu Luwu Timur pintar. Demikian halnya dengan kebutuhan mahasiswa yakni beasiswa.
Lalu bagaimana program BKK Rp 2 Miliar per desa?
Program ini juga mulai di uji coba tahun ini ke 33 desa. Meski dicibir jika pelaksanaannya tidak menyeluruh, namun Pemda Lutim juga tidak langsung serta merta melakukan tindakan tanpa evaluasi.
Tujuannya, agar program BKK ini nantinya terukur, tepat sasaran dan pelaksanaanya sempurna sehingga manfaatnya dirasakan seluruh masyarakat desa.
Poin penting dari program ini adalah, bagaimana seluruh desa di Kabupaten Luwu Timur mengelolah potensi unggulan yang dimiliki agar nantinya dapat menonjol sehingga Desa bisa lebih maju dan mandiri.
Program kartu khusus lanjut usia (lansia) sebagaimana dinanti-nantikan masyarakat Luwu Timur. Begini penjelasannya.
Untuk sementara, Perbup program ini masih dalam tahap pembahasan. Meski pelaksanaannya digelar secara menyeluruh di tahun depan, namun rencana tahun ini sudah mulai di uji coba.
Demikian diungkapkan Plt. Kepala Dinas Sosial Luwu Timur, Joni Patabi kepada media ini, Kamis (19/6/2025).
“Program ini mulai kita uji coba tahun ini, dan nantinya diberikan kepada lansia yang tidak menerima program bantuan pusat,” ujarnya.
“Jadi diaturan tidak boleh diberikan kepada penerima yang sudah menerima program pusat. Misalnya, dia sudah menerima PKH, itu sudah tidak bisa lagi diberikan,” sambungnya lagi.
Kenapa begitu kata dia, karena program tidak boleh dobol anggaran. Demikian halnya bagi pensiunan ASN, Polri, TNI dan sebagainya.
“Untuk sementara program ini tengah pembahasan Perbup, kemudian kita tetapkan jumlah penerima manfaat nantinya sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.
Olehnya itu, masyarakat tak perlu khawatir dengan program ini, kita sementara pembahasan Perbupnya agar pelaksanaannya sesuai dengan aturan.
“Meski tahun ini juga masih tahap uji coba untuk dievaluasi, namun perlu dicatat bahwa tahun depan sudah mulai dilaksanakan secara menyeluruh,” tambahnya.(*)