PT Vale dan Pemda Gelar Simulasi RTD Bendungan Larona, Wujud Komitmen Terhadap Keselamatan

MALILI – PT Vale Indonesia, Pemkab Luwu Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutim, menggelar simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Seri Sungai Larona.

Simulasi ini melibatkan seluruh pihak, sebagai bentuk antisipasi dini bencana yang jika kemudian hari terjadi.

Simulasi digelar Rabu 18 Juni 2025 di lapangan Merdeka Desa Puncak Indah. Sebelum digelar, PT.Vale sudah melakukan beberapa kegiatan awal seperti diskusi Table Top Exercise Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Seri Sungai Larona yang dilaksanakan di Aula Hotel I Lagaligo, Selasa 27 Mei 2025. dan gladi bersih simulasi RTD pada 17 juli 2025.

Skenario yang disimulasikan adalah kegagalan tiga PLTA di Luwu Timur sebagai dampak cuaca ekstrim dan intensitas hujan tinggi mengakibatkan debit air naik dan PLTA jebol.

Warga terdampak dari 7 Desa dan 1 Kelurahan di wilayah Kecamatan Malili dilibatkan dalam simulasi RTD tersebut.

Yakni, Desa Wewangriu, Desa Baruga, Desa Balantang, Kelurahan Malili, Desa Laskap, Desa Puncak Indah, Desa Pongkeru dan Desa Pasi-pasi.

Ada 3 Posko evakuasi yang disiapkan, Desa laskap, Desa wewangriu dan Desa puncak indah. Lapangan Merdeka Desa Puncak Indah ditetapkan sebagai Posko Komando, Posko Kesehatan, sekaligus titik evakuasi warga.

Adapula Pihak-pihak yang dilibatkan dalam Rencana Tindak Darurat adalah TNI, Polri, Dinas Sosial, SAR, Pemerintah Desa, dan para relawan.

Mewakili Management PT Vale, M. Iqbal Al farobi (Head of Mine Operation Sorowako) mengatakan, simulasi ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan, memberi edukasi mengenai kejadian bencana.

Serta meningkatkan kemampuan semua pihak baik PT Vale, Pemerintah, pihak terkait dan warga untuk melakukan penanganan bencana dan tindak darurat yang tepat.

“Hari ini kita sama sama melakukan simulasi tujuannya untuk mengetes kesiapan kita untuk mengetahui sekaligus mengawasi kesiapan ketika terjadi kondisi darurat pada bendungan Larona,”kata M. Iqbal.

Dikatakan M. Iqbal, simulasi ini merupakan yang ke tiga kali dilaksanakan PT.Vale yang di mulai tahun 2018 dan terkahir pada tahun 2019. secara prosedur simulasi ini kita harapkan tetap terlaksana 5 tahun sekali.

Iqbal mengatakan, simulasi ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keselamatan masyarakat sekitar.

“Kami berharap ini tidak pernah terjadi, tapi jika pun terjadi, kita harus siap. Terima kasih atas kolaborasi semua pihak yang telah memungkinkan simulasi ini berlangsung,” ungkap Iqbal.

Foto: Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam secara resmi membuka kegiatan Simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) untuk Bendungan Seri Sungai Larona, Rabu (18/06/2025).

Bupati Luwu Timur, Irwan Bahry Syam dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dampak dari pristiwa ini muaranya di kota Malili. Karena sungai dari ketinggian dari danau Matano, danau mahalona, danau Towuti ini memang ujung nya dari sungai Malili.

“Sehingga kalau berbicara dampak akibat bendungan mengalami kerusakan warga kita di Malili sebanyak 15 ribu yang paling merasakan dampaknya dan kalau ditaksir kerugiannya itu sekitar 300 miliar. Bila mana kalau itu terjadi. Tapi kita berharap itu tidak terjadi,”kata Bupati Irwan

“Olehnya itu, sekali lagi saya ucapkan Apresiasi dan terimakasih kepada PT.Vale dan semua pihak atas kegiatan yang terlaksana saat ini. Ini merupakan mitigasi-mitigasi dalam upaya mengurangi risiko bencana kita yang jika kemudian hari terjadi,”tambah Irwan

Bupati Irwan juga berharap agar kegiatan simulasi tidak hanya menjadi agenda lima tahunan. “Kalau bisa, ini dilakukan minimal tiga tahun sekali sebagai pengingat bagi seluruh warga Luwu Timur,” pungkas Irwan.

PT Vale launching Early Warning System (EWS), Sistem Peringatan Dini Jika Terjadi Kerusakan Bendungan

Simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Seri Sungai Larona juga dirangkaikan dengan launching Early Warning System (EWS).

EWS ini merupakan sistem peringatan dini milik PT. Vale Indonesia yang sudah dapat diunduh melalui Appstore.

Abdul Muis , Senior civil Engineer PT.Vale Indonesia, mengatakan Early Warning System (EWS) ini merupakan Aplikasi yang memberikan informasi real-time, cepat, dan akurat terkait kondisi seluruh bendungan yang dikelola PT. Vale.

“Aplikasi ini juga akan memberikan informasi ke masyarakat tentang status masing-masing bendungan. Dan dia akan berbunyi secara otomatis jika ada kenaikan kondisi emergency dan status siaga ,”kata Abdul Muis

Selain informasi terkait dengan status kondisi bendungan dan bunyi sirene, disitu juga ada terkait dengan muster point lokasi titik kumpul masing-masing Desa.

“Jadi orng yang mengakses aplikasi itu akan bisa melihat dimana muster point atau titik kumpul terdekat dan lokasi pada saat kondisi darurat,”tandas Abdul Muis

Bendungan Jebol Disimulasikan, Warga Dilatih Tanggap Bencana

Simulasi berlangsung dramatis dan penuh ketegangan. Bupati memberikan pengumuman pertama tentang kondisi SIAGA. Alarm kondisi Siaga pun dinyalakan.

Petugas BPBD, relawan, dan tim kesehatan segera bergerak. Ambulans menuju lokasi Wewangriu, sementara relawan, dapur umum, mobil logistik, serta tenda darurat dikerahkan ke Lapangan Wisma Verbeck dan Lapangan Merdeka.

Posko Komando dan Posko Kesehatan didirikan, dan evakuasi terhadap penduduk rentan dilakukan secara terstruktur.

Situasi berlanjut ke tahap AWAS, ditandai dengan dinyalakannya alarm kondisi Awas. Proses evakuasi menyeluruh dilakukan, dengan seluruh peserta diarahkan ke muster point. BPBD melaporkan kepada Bupati bahwa seluruh warga dari desa terdampak telah berhasil dievakuasi.

Akhirnya, simulasi ditutup dengan status AMAN. Alarm terakhir pun dinyalakan. Seluruh peserta dikumpulkan kembali di Lapangan Merdeka, di mana dilakukan pembagian doorprize, makan siang bersama, serta pengisian kuesioner sebagai bagian dari evaluasi kegiatan.

Simulasi RTD ini bukan sekadar rutinitas lima tahunan. Ini adalah pesan kuat bahwa kesiapsiagaan, kolaborasi lintas sektor, dan edukasi masyarakat adalah benteng pertahanan terbaik dalam menghadapi bencana.

Dengan semangat gotong royong dan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Luwu Timur menegaskan komitmennya untuk melindungi setiap warganya dari potensi ancaman yang mungkin terjadi.

Turut hadir, Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, perwakilan unsur Forkopimda Lutim, Sekda Lutim, H. Bahri Suli bersama para Pejabata Pemda, Anggota DPRD Lutim, Management PT. Vale, Perwakilan BPBD Sulsel, dan perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang. (*)

banner 728x250