Luwu Timur salah satu daerah yang merupakan pusat sejarah Kerajaan Luwu, penghasil biji besi terbaik dan terbesar ditemukan disini.
Beberapa peninggalanya sudah ditemukan. ada berupa tombak, parang dan perkakas Pertanian.
Sejarahnya, benda temuan ini menggambarkan Histori kejayaan kerajaan Luwu penghasil besi terbaik dan terbesar di masanya.
Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi-selatan juga dikenal dengan nama Bumi Batara Guru. Pusat perdagangan pernah terjadi di sini, era perdagangan Luwu ke Majapahit.
“Inilah histori gambaran bahwa luwu timur merupakan salah satu pusat peradaban sejarah kejayaan kerajaan luwu di masanya ,”kata ketua Panita , Musran Mustaring Pasallo, Rabu 14 Mei 2025.
Kelompok Pemerhati Budaya, Pompessi Luwu saat ini menggelar Pameran Pusaka. Pameran Pusaka Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT Luwu Timur yang ke 22.
Pameran Karya Seni dan Benda Pusaka ini dimulai tanggal 12 hingga 16 Mei selama 4 hari yang dipusatkan di Andi Nyiwi Park.
Kemudian, dipuncak kegiatan HUT lutim , tepatnya lapangan RTH Sport Center dilanjutkan lagi pada tanggal 18 hingga 19 Mei.
Kegiatan yang dikemas dalam Pesta Rakyat ini melibatkan Perusahaan Lokal, Perusahan nasional sebagai sponsor utama.
Pameran ini menampilkan story kejayaan Kerajaan Luwu dan temuan Pusaka abad 13 abad ke 16. Berbagai jenis artefak besi dipamerkan dalam etalase dan beberapa panel.
Selain itu ditampilkan juga sejumlah foto lampau yang mengisahkan keseharian masyarakat di sejumlah daerah di Luwu Timur.
Artepak besi yang dipamerkan merupakan benda yang ditemukan di Danau Matano dan Ussu yang diperkirakan usianya ada ratusan hingga ribuan tahun . Namanya Pusaka (Lemme) atau pusaka temuan yang terpendam dalam tanah.
Selain itu, Ada juga rawatan pusaka -pusaka khas Luwu, seperti Kris , badik , ada juga parang (Penai) , juga gelang dan perhiasan.
“Rata-rata benda pusaka yang dipamerkan itu merupakan Senjata tradisional khas Luwu, baik yang temuan dan Rawatan,” tandas Musran.
Kemudian , juga ada yang di pamerkan temuan semacam Guci, tembikar (keramik) yang diperkirakan itu adalah sisa sisa peradaban 15 Masehi.
“Waktu Itu kalau disejarah itu , di abat itukan , banyak pedagang Luwu keluar ke Nusantara , bahkan di Asia tenggara itu luwu sebagai pengekspor biji besi terbaik di Asia tenggara di era itu,”katanya
Sekarang itu , pusaka bukan lagi senjata untuk berperang tetapi lebih kepada Seni dan budaya , jadi kita mau mengangkat kesenian kebudayaan Luwu.
“Jadi kita hidupkan kembali ke masyarakat , terutama kepada generasi muda seperti inilah sejarah Luwu pada era itu,”kata dia.
Tujuan Utama Pompessi Dibentuk
Musran mengatakan, Pompessi ini dibentuk sejak tahun 2005 , usianya sekarang sudah genap 20 tahun.
Tujuan awalnya didirikan Pompessi ini oleh yang mulai datu Luwu, H. Andi Maradang Mackulau, yaitu mau mengembalikan regalia (lambang atau tanda kebesaran) peradaban kerajaan Luwu.
“Jadi tujuan kita untuk mengembalikan kebesaran Luwu khususnya Besi , karna dulu itu kita dikenal sebagai regalianya Pusaka pengekspor biji besi terbaik di Nusantara itu dari Luwu,”katanya
Musran bilang , organisasi Pompessi ini sangat Penting, tujuan Datu Luwu membentuk Pompessi ialah untuk mengembalikan besi Luwu yang telah sampai ke luar negeri.
Pommpesi Harap Dukungan Pemerintah Untuk Bangun Museum
Musran berharap lewat momentun ini ada dukungan Pemerintah untuk sekiranya diusulkan untuk dibangunkan sebuah Museum.
Musran Bilang, Pembangunan Museum ini sudah pernah dijanjikan tapi belum terealisasikan.
Harapannya, dukungan ini kedepannya, insya Allah, pemerintah lewat Bupati Luwu Timur , Irwan Bahry Syam bisa melanjutkan semangat teman-teman Pompessi dengan membangun sebuah Museum
“Seperti apapun kita bercerita, seperti apapun kita menjelaskan tentang sejarah kejayaan Luwu dimasanya, kalau tidak ada berdiri Museum untuk menyimpan semua peradaban itu, maka tentunya itu tidak akan di percaya,”kata Musran
“Tapi kalau ada meseum tempat kita untuk menyimpan semua itu, maka saya yakin dari luar akan tertuju ke tempat sejarah peradaban besi ini dan bisa menjadi objek wisata dan objek kunjungan wisatawan dari luar,” tambah Musran (*)