Tak Terima di Pukul, Karyawan PT.PUL Laporkan Salah Satu Pendemo dari Aliansi Lingkar Tambang Ke Polisi

Foto : Ilustrasi
banner 728x250

KABAR LUTIM– Salah seorang karyawan PT PUL menjadi korban penganiayaan diduga dampak dari aksi unjuk rasa oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Miskin Lingkar Tambang.

Kejadian pemukulan itu terjadi di Wisma Golden setelah aliansi rakyat miskin lingkar tambang melakukan aksi demo di Jalan Trans Sulawesi Ussu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Selasa 11 Maret 2025 Lalu.

Deden Science karyawan PT PUL yang menjadi korban mengaku jika saat itu ia baru saja menghadiri mediasi antara pihak perusahaan dengan aliansi yang melakukan demo.

Akan tetapi saat hendak pulang dan berada di dalam mobil ia tiba-tiba di datangi beberapa orang dan salah seorang dari mereka melakukan pemukulan terhadapnya.

“Saya sudah berada dalam dan hendak, kebetulan kaca mobil saya terbuka lalu beberapa orang datang dan salah satunya memukul saya di bagian muka,” kata Deden, kepada wartawan Jumat 14 Maret 2025 malam.

Akibat dari penganiayaan itu, Deden telah melaporkan salah seorang yang diduga menganiaya dirinya.

“Saya sudah buat laporan di Polres Luwu Timur. Dan yang saya laporkan atas nama A. Dengan bukti Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor:/31/III/2025/SPKT/Polres Luwu Timur,” bebernya.

Sementara itu, External Relations Supt PT PUL, Dea Maulana Yusuf mengatakan jika pihak aliansi telah menjamin keamanan karyawan jika mediasi dilakukan di Wisma Golden akan tetapi dalam hakekatnya keselamatan karyawan tidak terjaga.

“Sebelum mediasi, di Wisma Golden House pihak demonstrasi menjamin keamanan pihak perusahaan akan tetapi salah satu karyawan menjadi korban penganiayaan,” kata Dea.

Akibat dari kejadian ini, ia meminta pihak kepolisian untuk menangani kasus ini secara profesional.

“Kami hanya mencari keadilan. Insiden pemukulan dari pihak manapun tidak kami kehendaki. Kita boleh perang diskusi, tapi kalau adu fisik tidak kami benarkan,” tutupnya.

Sebelumnya, Aksi yang dilakukan Aliansi Rakyat Miskin Lingkar Tambang ini mendesak PT PUL agar menghentikan kegiatan penambangan jika tuntutan mereka tidak terpenuhi.

Tuntutan aliansi tersebut diantaranya, dugaan pelanggaran AMDAL, rekruitmen atau pemberdayaan tenaga kerja lokal, CSAR serta lahan yang diduga diserobot oleh perusahaan, dan legalitas PT. PUL.

Meski dilakukan di jalan Trans Sulawesi yang merupakan lintasan jalan Hauling PT PUL, massa aksi tidak melakukan blokade jalan, sehingga lalulintas kendaraan tetap lancar dari arah Malili menuju Wotu maupun sebaliknya.

Hingga dikabarkan, tengah dilakukan mediasi antara massa aksi dan manajemen PT PUL di aula salah satu Wisma di Malili.
Massa aksi.

banner 728x250

banner 728x250