MALILI, KABAR LUTIM- Sektor pertanian jadi prioritas para kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur. Paslon Isrullah-Usman memaparkan caranya menunaikannya. Hanya butuh anggaran Rp 70 miliar lebih.
Bakal Calon Wakil Bupati Lutim, Usman Sadik mengatakan, berdasarkan data, sekitar 22 hektare lebih lahan pertanian, perkebunan, dan tambak berada di daerah berjulukan Bumi Batara Guru. Dan 80 persen masyarakat menggarap lahan pertanian ini.
“Jika lahan pertanian 22 ribu hektar lebih ini dikelola dengan baik dengan hitungan panen dua kali dalam setahun, maka anggaran pupuk yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 50 miliar. Lebihnya untuk perkebunan dan penambak. Anggarannya sekitar Rp 20 miliar lebih,” kata Usman Sadik saat meresmikan posko tim pemenangan di Desa Tokalimbo, Kecamatan Towuti, Jum’at (20/09/24).
Anggaran ini menurut Usman Sadik cukup minim dengan APBD Rp 2 triliun lebih. Artinya, menunaikan janji pupuk gratis bukan hal yang sulit. “Cappa-cappana (ujung-ujungnya, red) APBD yang dimiliki. Makanya pupuk gratis ini pasti berjalan,” ungkap Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur ini.
Laohe Raya (Desa Tokalimbo, Bantilang, Ranteanging, Masiku, dan Laoeha) sambungnya daerah penghasil lada terbesar di Kabupaten Luwu Timur. Bahkan, lada yang dihasilkan ini, terbaik di Indonesia.
“Kami Isrullah-Usman berpihak kepada petani. Kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki saya kira penting untuk dikelola dengan baik demi Luwu Timur mandiri dan sejahtera,” sambungnya.
Usman mengaku sangat mengenal daerah Laoeha Raya. Bahkan masalah yang dihadapi masyarakat tak luput dari perhatiannya. “Saya tidak lagi berjanji dengan masyarakat di Laoeha Raya. Saya buktikan. Bahkan saya bersama masyarakat langsung ke Jakarta untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi,” imbuhnya.
Laohe Raya diterpa isu pertambangan. Dimana, kebun lada atau merica milik masyarakat akan digusur, diganti dengan sektor pertambangan. Daerah penghasil merica akan hilang secara perlahan. (*)