Foto: Surat Pernyataan Mosi Tak Percaya ditujukan ke Kepsek 1 Wasuponda

MALILI – Sejumlah guru melayangkan mosi tidak percaya kepada Kepala SMP Negeri 1 Wasuponda, Luwu Timur, Basra.

Surat Pernyataan Mosi tidak percaya itu di tembuskan ke Bupati Luwu Timur, DPRD Luwu Timur, dan Dinas Pendidikan Luwu Timur.

Terdapat enam poin pada mosi tidak percaya Kepala SMP Negeri 1 Wasuponda, salah satunya adanya dugaan mark-up pelaporan dana BOS.

Enam poin yang menjadi persoalan diantaranya:
1. Tidak dapat bekerjasama dengan baik terhadap lingkungan sekolah dan terkesan angkuh terhadap guru dan masyarakat.

2. Tidak adanya transparan dalam mengelola anggaran sekolah baik penggunaan dana BOS dan dana pendukung sekolah penggerak.

3. Ada dugaan terjadinya mark-up (penggelembungan) pada pelaporan dana BOS dan dana sekolah penggerak.

4. Tidak adanya perkembangan yang signifikan baik dari sisi sarana (fisik sekolah) maupun prasarana sekolah selama masa kepemimpinannya.

5. Terciptanya suasana yang tidak kondusif dalam pelaksanaan KBM disebabkan sikap kepala sekolah yang pilih kasih bahkan terkesan arogan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

6.Kepala sekolah dianggap tidak memiliki itikad baik sebagai pemimpin yang pantas dijadikan teladan bagi guru-guru di sekolah. Bahkan, kepemimpinan kepala sekolah yang kerap kali menakut-nakuti tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan kebijakannya yang tidak populer.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembina SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Timur, Darmawan mengatakan mosi tidak percaya itu disampaikan oleh 9 guru dari 50 guru di SMP Negeri 1 Wasuponda.

“Di sekolah itu ada 50 guru, ada yang dua orang mengasut temannya. Mungkin guru ini pernah ditegur sama kepala sekolah karena malas,” Kata Darmawan, Jumat 16 Juni 2023.

Sebab kata Darmawan, berdasarkan pengakuan Kepala SMP Negeri 1 Wasuponda Basra saat dimintai klarifikasi permasalahan itu muncul karena Basra pernah menegur salah satu guru.

“Saya ini (Basra) orangnya disiplin. Ada guru saya yang malas kemudian saya tegur mungkin itu tidak nyaman jadi dua orang itu menghasut temannya 9 bertandatangan dari 50 orang untuk mosi tidak percaya. Tidak benar itu pak mungkin dendam pribadi,” kata Darmawan, menirukan penjelasan Basra.

Terkait persoalan itu, pihak Dinas Pendidikan masih terus melakukan pemantauan dan evaluasi terkait kondisi para guru di SMP Negeri 1 Wasuponda.

“Kami masih pantau, untuk mosi tidak percaya kami belum bisa menganggap bermasalah,” Jelasnya.

Sedangkan, terkait mark-up yang dialamatkan kepada kepala sekolah sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya pelanggaran. Akan tetapi pihaknya akan membentuk tim terkait benar atau tidaknya informasi tersebut.

“Sejauh ini kami belum temukan. Tapi kami akan bentuk tim,” Pungkasnya. (*)

Berita SebelumnyaBKKBN Provinsi Sulsel Apresiasi Kegiatan Pelayanan KB Serentak di Lutim
Berita BerikutnyaAkibat Virus ASF, Populasi Babi di Luwu Timur Menurun, Menyisakan 5 Ribu dari Jumlah 39 Ribu Ekor

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini