MALILI, KABAR LUTIM – Kandidat Petahana Bupati Luwu Timur, Budiman membeberkan alasan dirinya jarang menyapa warga selama masa kepemimpinannya.
Budiman menceritakan, awalnya ia diajak mendiang HM Thoriq Husler untuk mendampinginya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Saat itu katanya, almarhum HM Thoriq Husler memintanya untuk fokus mengurusi pemerintahan. Hal tersebut diungkapkan Budiman untuk menjawab pertanyaan warga.
“Waktu saya diajak almarhum (Husler) untuk jadi wakilnya, saat itu dia bilang urusko pemerintahan. Amanah inilah yang saya jaga,” katanya.
Seiring berjalannya waktu kata Budiman, ia yang menjabat sebagai bupati menggantikan mendiang Husler yang wafat sebelum pelantikan, harus berjuang sendiri.
Sehingga, dirinya kesulitan membagi waktu antara mengelola pemerintahan dan menyapa warga.
Terlebih lagi, diawal dirinya memimpin kondisi pemerintahan masih terpecah akibat dampak Pilkada yang saat itu diikuti Husler-Budiman dan Irwan Bachri Syam-Andi Rio Pattiwiri (Ibas-Rio).
“Salah satu kesulitan saya selama menjabat, karna awalnya saya tidak ada wakilku. Jadi ini kita perbaiki dulu sistem di pemerintahan, untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Setelah berhasil memperbaiki sistem pemerintahan, beragam program dilaksanakan pemerintahan di bawah nahkoda Budiman, mulai dari pembangunan kawasan industri, pembukaan lahan terbuka hijau tanpa menggunakan APBD.
Kemudian pembagian pupuk cair gratis kepada petani, penyaluran anggaran 1 miliar satu desa, beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan mahasiswa miskin.
Program seragam sekolah gratis untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Penyediaan fasilitas kesehatan satu kamar satu pasien.(*)