LUWUTIMUR-Sebagai upaya pencegahan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di wilayah kerjanya, UPTD Puskesmas Burau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Pemantauan Ibu Hamil Beresiko Tinggi dirangkai dengan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada 9 Desa dalam wilayah kerja Puskesmas Burau.

P4K adalah Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang Kehamilan berisiko; Bahaya kehamilan; Ajakan pada ibu, suami dan keluarga untuk merencanakan persalinan.

Tujuan P4K ini antara lain adalah; Suami, keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan; Adanya rencana persalinan yang aman; Adanya rencana kontrasepsi yang akan di pakai; Adanya dukungan masyarakat, Toma, kader, dukung untuk ikut KB pasca persalinan; Adanya dukungan sukarela dalam persiapan biaya, transportasi, donor darah; Memantapkan kerjasama antara bidan, dukun bayi dan kader.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 9 Desa dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Burau ini melibatkan langsung Camat Burau, Kepala PKM Burau, Para Kepala Desa , Sekdes, Kader, Bidan Desa dan ibu – ibu hamil.

Kepala UPTD PKM Burau, Nurhafia Hafid mengatakan, pada awal Januari 2023 lalu PKM Burau telah selesai melakukan sosialisasi sekaligus rapat koordinasi dengan seluruh kepala desa dan pihak terkait di desa dalam rangka mensosialisasikan pentingnya pemeriksaan kehamilan ibu hamil oleh bidan terutama yang beresiko tinggi terjadinya kematian ibu dan bayi.

“Jadi kami telah selesai melakukan sosialisasi dan rakor terkait P4K ke seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Burau. Sosialisi ini menjadi penting mengingat angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tergolong tinggi, dengan adanya kegiatan ini, semoga AKI dan AKB bisa diturunkan,” terang Nurhapiah Hafid, Jumat (10/02/2023).

Kepala PKM Burau juga menginformasikan kepada masyarakat bahwa saat ini untuk keperluan USG tidak harus ke RS Wotu lagi karna Puskesmas Burau saat ini telah menyediakan alat pemeriksaan USG.

“Silahkan ibu-ibu hamil ke Puskesmas Burau untuk melakukan USG karena peralatannya sudah tersedia,” sebut Kepala PKM Burau.

Sementara Bidan Herlina sebagai Bidan Koordinator mengatakan, tujuan P4K untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang memperdayakan suami, keluarga dan masyarakat.

“Tidak boleh lagi ada persalinan dirumah dan didukun, dukun hanya bisa bekerja sama dengan bidan. Selama hamil 2 kali berkunjung kedokter ahli kandungan, selama nifas di tingkatkan lagi kunjungan kedokter ahli kandungan dan sekarang nifas di tingkatkan jadi 4 kali kunjungan,” jelas Bidan Herlina.

“Semua ibu hamil harus semua terdata atau tercover dan tertempel stiker dirumahnya, dan Bidan akan memberikan pelayanan antenatal dan persalinan yang aman sesuai standar. Bidan juga wajib memiliki buku KMS untuk melihat perkembangan kesehatan ibu dan anak,” tandasnya. (*)

Berita SebelumnyaDisdukcapil Lutim Rampungkan Pelayanan IKD Pada 7 OPD
Berita BerikutnyaBupati Budiman Terima Kunker Menko Perekonomian dan Menko Perindustrian RI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini