KABARLUTIM.COM-Kaka Beradik di desa Baruga, kecamatan Malili, Luwu Timur meninggal dunia setelah melakukan pesta Minuman Keras (Miras) oplosan menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah yang jatuh tanggal 5 Juni 2019.
Dua warga tersebut yakni, Baharuddin (44) tahun, dan Bactiar (36) tahun, kedua Pria tersebut diketahui masih kaka beradik.
Ia melakukan pesta Miras sejak tanggal 3 hingga 4 Juni 2019, bersama 5 rekanya, satu warga lainnya yakni, Iskandar (28) tahun dikabarkan ikut tumbang dan masih dalam penanganan medis di Puskemas Malili.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Luwu Timur, Iptu Akbar A Malloroang yang dikonfirmasi, Jum’at 7 Juni 2019 membenarkan kejadian ini.
Menurutnya, warga tersebut sedang pesta Miras menjelang hari raya Idul Fitri. Akbar menjelaskan, pesta Miras yang dilakukan sejak tanggal 3 hingga 4 Juni ini melibatkan tujuh warga desa Baruga, kecamatan Malili disebuah rumah kosong yang diketahui milik mama Ima dijalan Kelapa, desa Baruga, Malili.
Tujuh warga tersebut yakni, Baharuddin (44) tahun, Bactiar (36) tahun, Iskandar (28) tahun, Ucil, Hendra, Ramadan dan Irwan.
“Mereka mengkonsumsi Miras Oplosan, jenis minuman yang dikonsumsi adalah jenis Topi Roja dicampur dengan M 150 selama dua hari secara berturut-turut,”kata akbar
Saat ini , barang bukti berupa miras 26 botol dan 17 botol kosong M150 dan 14 sisa bungkus plastik es batu telah diamankan Pihak Kepolisian.
Selain itu, polisi juga memeriksa beberapa saksi termasuk penjual miras yakni Agus Salim. Informasi yang dihimpun, korban Baharauddin sebelum meninggal dunia sempat mengeluhkan sesak didada ke istrinya Irwati.
Istri Korban, Irawati yang saat itu pulang melaksanakan sholat Ied mendapati suaminya yang sudah terbaring dalam kondisi kurang fit.
Keesokan harinya tepatnya Kamis (06/06/19) pagi, Baharuddin meminta agar diantar ke Puskesmas Malili karena sudah merasa sesak dan penglihatan mulai tidak jelas. Tak sampai disitu, tepat Pukul 09.00 WITA korban dirujuk ke RSUD I Lagaligo untuk menjalani perawatan intensif.
Hanya saja nasib berkata lain, korban menghembuskan nafas terakhinya di RSUD Ilagaligo Wotu. Tidak lama berselang, adik kandung korban juga mengalami nasib yang sama, Bahktiar mejalani perawatan medis dalam kondisi kritis di RSUD I Lagaligo Wotu, Luwu Timur hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Bahtiar merupakan adik kandung Baharuddin yang juga korban miras yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Lutim, IPTU Andi Akbar Malloroang menyebutkan kalau korban tewas bukan diakibatkan miras oplosan. Menurut medis kata Akbar, korban mengalami keracunan metanol intoksikasi yang biasanya terjadi karena overdosis yang secara sengaja atau tidak tertelan sehingga menyebabkan asidosis metabolik.(red/KL)