KABARLUTIM.COM,MALILI – Proyek Bendungan Ballawai Karomali di Dusun Karomalai, Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, kondisnya Ambruk.
Proyek yang menelan Anggaran APBD TA 2019 sebesar Rp 2,5 miliar itu baru sekitar enam bulan selesai dikerjakan sudah Rusak , sejak pembangunannya dimulai pada 1 Agustus 2019.
Kontraktor pelaksana bendung ini adalah PT Kurnia Mulia Mandiri dengan konsultan pengawas adalah CV Alfa Graha. Sementara Proyek ini melekat Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Luwu Timur.
Petani di wilayah itu belum merasakan manfaat bendung yang kini sudah rusak. Warga kecewa karena bendung tak juga bisa mengairi sawah petani.
Kepala Dusun Koromalai, Suparman mengatakan warga sangat kecewa dan merasa dirugikan atas kontruksi pembangunan proyek bendungan saluran irigasi.
“Belum dimanfaatkan masyarakat terkhusus patani, bangunannya sudah ambruk,” kata Suparman kepada Wartawan , Senin (10/2/2020).
Menurut informasi, proyek bendung ini belum selesai dikerjakan dimana sudah lewat batas waktu pengerjaan 150 hari kalender berdasarkan papan proyek.
“Belum juga selesai, bahkan sudah mendapatkan Provitional Hand Over (PHO) sampai bulan Desember, ada apa?,” imbuh Suparman.
Menurut warga setempat bendungan tersebut cepat rusak akibat tidak sesuainya meterial campuran semen yang duganakan dalam proyek tersebut.
“Dugaan kami proyek ini mungkin dikerjakan asal-asalan oleh rekanan, demi mengejar keuntungan semata,”Katanya
“Sehingga mengabaikan aspek kualitas semisal campuran semen yang tidak sesuai,” tutur petani setempat, Hamka.
Menanggapi Kondisi Proyek tersebut, Wakil Ketua 1 DPRD Luwu Timur, HM Siddiq BM meminta agar Pihak Dinas Terkait mengambil langka tegas ke pihak rekanan.
Menurutnya, Anggaran untuk pembangunan bendung ini terbilang besar yaitu Rp 2.5 miliar dari APBD 2019.
“Mohon pihak terkait agar melakukan langkah, agar proyek ini (bisa) dimanfaatkan masyarakat,” kata Siddiq.
Melihat kondisi bendung kata Siddiq, hampir dipastikan dana pemeliharaan pun tidak cukup untuk memperbaiki.(*)