*Debit Air Bendungan Kalena Menurun Drastis
KABARLUTIM.COM,MALILI- Komisi Irigasi Luwu Timur menyebutkan bendungan Kalena yang menyuplai Air Irigasi berada dalam Kondisi diabang batas normal.
Dimana Air di Bendungan Kalena yang mulai menurun Drastis di pastikan tidak dapat melayani target sekitar kurang lebih 26 ribu (Ha) Sawah untuk semua wilayah yang dialiri mulai Mangkutana Raya, Angkona, Wotu dan Burau.
“Sekarang kondisi air di bendungan kalaena untuk mengaliri sawah Warga dalam kondisi yang sangat memperihatinkan air sudah dalam kondisi di bawah 80%,”Kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU-PR Luwu Timur, Andi Juanna Kepada Palopo Pos Rabu 11 September 2019 kemarin
Dikatakan Andi Juanna, kondisi ini disebabkan karna musim kemarau.” kami ingin melayani semaksimal mungkin tapi apa daya kondisi ini bukan kemauan kita, ini sudah tergolong diluar kekuasan kita, ini fenomena alam.”Kata Andi Juanna
Menurut Andi Juanna, Pihaknya bersama Komisi Irigasi dengan direksi pelaksana pekerjaan saluran induk DI kalena , jauh hari sudah melakukan rapat sidang komisi irigasi untuk meminimalkan kendala ini dengan memutuskan untuk dilakukan perpanjangan buka air sampai dengan tanggal 27 september.
Dari Hasil keputusan rapat, disepakati perpanjangan jadwal buka air saluran induk selama tujuh hari kedepan , terhitung sejak tanggal 12 September 2019 hingga 19 september, kemudian dilanjutkan tanggal 20 hingga 27 september 2019
“Jadwal buka air secara bergilir itu terbagi dua sistem, yakni saluran sekunder dan saluran induk, dimana selama 7 hari itu akan mengalir secara bergilir,”jelas Andi Juanna
Adapun Saluran Skunder yang dilakukan pergiliran yaitu, BK.9 (Skunder wonorejo), BK.11 (Skunder Porwosari), BK 12, (Skunder Rante Tiku, Skunder kayulangi, Skunder karambua, Skunder Pawosoi), BK.13 (Skunder Muktisari, Skunder Tarengge, dan Skunder teluk Bone) dan BK.16 ( Skunder bandoa).
“mau tidak mau terpaksa dilakukan pergiliran buka tutup air antara saluran induk dan sekunder untuk mememuhi kebutuhan air yang kami sadari itu pun tidak dapat maksimal memenuhi semuanya kalau kita mengandalkan debit air yang ada sekarang,”Ungkapnya
Dijelaskan Andi juanna, mengingat kondisi air yang akan dibagi ini sangat kurang sekali jadi kami haparapkan wilayah-wilayah yang tidak kebagian ini dapat ditangani oleh berigade pertanian dengan menurukan pompanisasinya.
“sesuai kesepakatan kami pada rapat komisi irigasi, dengan kondisi ini kami harap semua yang membutuhkan air bijak dalam menghadapi kondisi ini,”katanya
Kami juga berharap , dinas terkait pemerintah kecamatan dan desa juga turut membatu kami mensosialisasikan kondisi ini.
Begitu pula pihak-pihak yang terkait, karna memang kendala ini di sebabkan karna air pada bendungan kalaena tidak dapat lagi bisa mencakup semuanya.
“saya mengharapkan dan mari kita berdoa sebagai insan yang beragama semoga tuhan memberikan karunianya berupah hujan dalam waktu dekat ini,agar kerisis air ini dapat segeta teratasi,”tutup andi juanna.(klc)