KABARLUTIM.COM,MALILI– Kemeriahan dalam rangka memperingati HUT ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia masih berlangsung.

Kali ini Komunitas Kopi Bonsai Batara Guru Kabupaten Luwu Timur akan menggelar Pameran Bonsai selama dua hari (tanggal 22 – 23 Agustus) di halaman Warkop Tanah Abang.

Ketua Komunitas Kopi Bonsai Batara Guru Kabupaten Luwu Timur, H. Amran Syam, SH saat ditemui di Warkop Tanah Abang, mengatakan pameran bonsai yang pertama kali digelar di Luwu Timur ini rencana akan menyajikan ratusan koleksi Bonsai yang dimiliki anggota komunitas dan para peserta lain.

“Hal yang sangat menarik untuk dikunjungi, pameran ini akan memanjakan mata kita tentang keindahan karya seni bonsai. Selain itu, para pengunjung juga bisa langsung melakukan transaksi membeli bonsai yang diminatinya”, ujar Amran.

Ketua DPRD Lutim yang kerap disapa Abang ini menambahkan bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.

“Penanaman (Sai, dalam bahasa Jepang) dilakukan di pot dangkal (Bon). Makanya istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan ini juga adalah apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon”, jelas Abang.

Seni ini lanjutnya, mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu.

“Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah,” imbuh Abang.

Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya.

“Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut. Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai,” tutup Abang.(***)

Berita SebelumnyaKabupaten Luwu Timur Bersiap Menuju Kebijakan Satu Data
Berita BerikutnyaTutup Pameran Bonsai, Amran: Destinasi Baru Bagi Masyarakat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini