KABARLUTIM.COM, MALILI – Dinas Pertanian dan Perternakan Luwu Timur menjamin Stok Daging Sapi mencukupi kebutuhan Masyarakat Luwu Timur Hingga menjelang Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.
Hal itu Disampaikan Kasi Kesmavet Pengelolaan dan pemasaran ,Dinas PP , Sukma Kepada Wartawan Senin 18 Mei 2020
Menurut Sukma, Meski Stok Daging mencukupi, ditengah Pandemi Covid-19 ini kebutuhan masyarakat akan daging menurun Drastis.
Dimana kata Sukma, Dampak Covid-19 ini mengharuskan Masayarakat menerapkan Sosial Destencing (tidak melibatkan banyak orang)
“otomatis Konsumsi masyarakat berkurang dan mempengaruhi jumlah daya beli masyarakat akan daging menjelang idul fitri sekitar 20 % akibat corona,”Kata Sukma
Sukma mencatat, untuk ketersedian Jumlah stok daging sapi per tahun itu mencapai 540.600 kg. Sedangkan Jumlah stok daging per bulan mencapai 45.050 kg, Jumlah stok daging per hari 1.502 kg
“Melihat dari data diatas, mencukupi kebutuhan warga hingga dua bulan ke depan, hanya saja di tengah Pandemi Covid-19, konsumsi dan daya beli menurun 20 persen dibanding tahun sebelumnya ,” Terang Sukma
Sukma menambahkan, Mengenai Isu telur Ayam Tetas (He) yang dilarang penjualanya oleh Pemerintah sebagai Telur Konsumsi.
Sukma menjamin di Luwu Timur tidak ada, bahkan Penyeberan Jenis Telur ini tidak ada ditemukan sehingga dinyatakan aman.
Ia pun meminta Warga untuk bisa membedakan Jenis Telur Tetas (HE) dengan Telur Komsumsi.
Ia menjelaskan, telur konsumsi adalah telur yang diproduksi untuk dijual sebagai telur yang layak dan dapat dikonsumsi.
“Telur yang untuk dikonsumsi ini seperti telur ayam petelur (layer), telur ayam kampung, telur bebek dan telur puyuh,” Kata Sukma
Sedangkan telur tetas adalah telur fertil yang dapat ditetaskan karena mempunyai embrio, yang biasa dijadikan untuk bibit ayam atau yang disebut juga DOC (Day Old Chick). Contohnya telur ayam HE (Hatching Egg) atau telur fertil.
Untuk perbandingan telur ayam tetas dan telur ayam konsumsi,
Yaitu telur ayam konsumasi dibudidayakan oleh peternak rakyat, telurnya berwarna kecoklatan, mengandung banyak vitamin dan OMEGA 3, cangkangnya lebih tebal, tidak terdapat embrio ayam dan telurnya tahan lama.
Sedangkan telur ayam tetas berasal dari perusahaan pembibitan ayam pedagang/broiler, cenderung berwarna putih pucat, telurnya melalui proses fumigasi, mengandung banyak bakteri dan salmonella, cangkang lebih tipis, ada embrio ayam dan telurnya tidak tahan lama. (*)