KABARLUTIM.COM- Banjir yang melanda Desa Mahalona Kecamatan Towuti Luwu Timur selama3 dua pekan terakhir membuat aktivits warga di wilayah tersebut lumpuh .
Pasalnya, Jembatan sepanjang 38 Meter sebagai akses Utama warga penghubung SP 1 dan SP 4 di Desa mahalona hanyut diterjang arus banjir sejak tanggal 03 juni 2019 waktu dini hari.
“hingga sampai saat ini akses jalan masih terputus yang membuat warga di pemukiman SP 4 terisolir,”Kata Kepala BPBD Luwu Timur, Zabur melalui Kabid Pencegahaan dan Kesiapsiagaan, Amri Mustari Kepada Wartawan Senin 10 Juni 2019 kemarin
Dikatakan Amri, Terputusnya akses Jembatan itu Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak 2 pekan terakhir yang membuat debit air sungai Mahalona naik secara drastis.
Akibat putusnnya jembatan yang merupakan satu-satunya akses penghubung di Desa Mahalona, membuat kegiatan warga terhambat.
“Aktivitas warga saat ini terhambat termasuk kegiatan belajar mengajar siswa-siswi yang akan di mulai tanggal 10 Juni 2019,”katanya
Beruntung dalam pristiwa itu tidak ada korban jiwa , hanya saja berdasarkan Data , ada sekitar 210 Kepala Keluarga (KK) yang terisolir di SP 4 dengan jumlah 700 jiwa.
Saat ini, Crew TRC BPBD Lutim bersama Kalaksa, Sekban dan Kabid Darlog BPBD Lutim telah membuat pos lapangan di SP 1 dan menurunkan 1 unit perahu karet guna memobilisasi warga dan anak sekolah.
kegiatan mobilisasi Warga yang terisolir yang dilakukan oleh TRC BPBD dan crew Unit Siaga SAR Luwu Timur dan Basarnas Kendari telah berlangsung sejak tangal 4 – 5 Juni 2019. “dan Hari ini kegiatan mobilisasi warga di mulai kembali oleh crew TRC BPBD Lutim,”kata Amri.(Redaksi/KL)