KABARLUTIM.COM, MALILI – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan (TGPP) terus bergerak dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19.

Terlebih, saat ini di Luwu Timur, telah ditetapkan 2 orang sebagai pasien positif. Namun 1 orang diantaranya sudah dalam status sembuh.

Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler menegaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dan menentukan langkah-langkah strategis guna menghadapi pandemic Covid-19, termasuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah pasien positif di daerah ini.

“Pemerintah tidak menutup mata, kami terus memantau, melakukan koordinasi, serta menentukan sikap terkait langkah antisipasi yang harus dilakukan,” ujar Husler.

Langkah antisipasi itu, menurut Husler yakni dengan menyiapkan fasilitas kesehatan di beberapa titik di Luwu Timur yang dianggap siap untuk menampung pasien Covid-19, seperti di RSUD I La Galigo Wotu, RS Vale, dan sejumlah PKM yang telah memiliki fasilitas memadai.

“Perhitungan kami, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini, mampu menampung hingga puluhan pasien Covid-19,” ujar Husler.

Untuk alat pengujian, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, maupun pihak swasta yang ingin menyumbangkan alat rapid test kepada tim gugus tugas Luwu Timur.

“Hari ini In Shaa Allah 500 unit Rapid test dari PT Vale Indonesia, dimana sebelumnya juga telah menyumbangkan 320 unit Rapid Test. Pemerintah Provinsi 40 unit, jadi saat ini, ketersediaan alat rapit test sudah cukup memadai, termasuk dengan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan digunakan oleh tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, Husler mengaku tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak seperti DPRD Luwu Timur, dan pihak swasta terkait kemungkinan Pemerintah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk digunakan di daerah ini.

“Alhamdulillah, sudah ada respon dari beberapa pihak yang mendukung dan siap untuk membantu soal pendanaan untuk pengadaan alat ini, dan komunikasi ini sementra masih terus dilakukan,” ujar Husler.

Husler juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur juga akan segera membentuk Posko Terpadu Pengaduan layanan bantuan Jaring Pengaman Sosial, Layanan Kesehatan, dan Layanan Lembaga Keuangan.

Posko ini bertujuan untuk menindak lanjuti pengaduan dari masyarakat terhadap berbagai layanan dan bantuan kiranya dapat dirasakan masyarakat secara merata.

Aduan untuk layanan bantuan Jaring Pengaman Sosial mencakup Program Keluarga Harapan, Program Kartu Sembako, Program Kartu Pra Kerja, dan tarif listrik.

“Kami sedang menyiapkan terbentuknya Posko Pengaduan Covid-19 ini, sehingga nantinya masyarakat dapat melakukan pengaduan secara daring atau online,” ungkapnya.(*)

Berita SebelumnyaPemda dan DPRD Luwu Timur Sepakati Perubahan Perangkat Daerah
Berita Berikutnya3 Warga di Towuti Positif Corona , Usman Sadik Minta TGGP Siapkan Tempat Isolasi Mandiri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini