MALILI – Memperingati Hari Pelanggan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Luwu Timur Malili menggelar kegiatan apresiasi peserta di kantor cabang, Kamis (4/9).
Sebagai wujud nyata perlindungan terhadap pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Luwu Timur Malili menyerahkan secara simbolis manfaat program kepada peserta dan ahli waris.
Dalam kegiatan ini, diberikan santunan Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp168.000.000 untuk 5 ahli waris, serta biaya pengobatan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp74.466.120 yang akan terus ditanggung hingga tenaga kerja yang bersangkutan dinyatakan sembuh.
Penyerahan simbolis ini dilakukan oleh perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur kepada ahli waris peserta di kantor BPJS Ketenagakerjaan Luwu Timur Malili.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan souvenir dan snack kepada peserta yang hadir sebagai wujud apresiasi terhadap kepercayaan mereka kepada program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Luwu Timur Malili, Rahmatia Arsad, menyampaikan bahwa peringatan Hari Pelanggan Nasional menjadi momentum penting untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada peserta.
“Hari ini kami ingin menunjukkan komitmen kami untuk selalu hadir bagi para pekerja dan keluarganya. Santunan Jaminan Kematian yang kami serahkan diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, dan untuk peserta yang mengalami kecelakaan kerja, biaya pengobatan akan terus kami tanggung sampai sembuh,”kata Rahmatia Arsad
“Kami tidak berhenti di sini. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat dan perusahaan agar tidak menunda perlindungan. Lindungi diri dan keluarga Anda dengan jaminan sosial ketenagakerjaan! Jangan tunggu risiko datang, karena perlindungan adalah hak setiap pekerja,Daftarkan diri Anda dan perusahaan Anda pada program BPJS Ketenagakerjaan agar tenang dalam bekerja dan aman di masa depan.” Tandas Rahmatia.
Melalui momentum ini, BPJS Ketenagakerjaan Luwu Timur Malili menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan seluruh pekerja terlindungi dari risiko sosial ketenagakerjaan.
