KABARLUTIM.COM,MALlLI- Pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur 4 tahun terakhir telah menjalankan program BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) yang berdampak positif terhadap 1.450 honorer dan tenaga pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur, La Besse menjelaskan BOSDA merupakan program alokasi dana yang diperuntukkan kepada honorer dan tenaga pendidikan di Kabupaten Luwu Timur melalui Anggaran APBD.
Setiap tahunya lanjut La Besse, dana BOSDA dianggarkan sebesar 22 miliar yang diperuntukkan terhadap honorer dan tenaga pendidikan yang ada di tingkat TK hingga SMP.
Menurut Kadis Pendidikan Kabupaten Luwu Timur isu yang menonjol di Indonesia di bidang pendidikan ada dua yakni kekurangan tenaga pendidik dan upah honorer. Tetapi dengan adanya BOSDA di Luwu Timur, satu strategi dua teratasi.
“Isu nasional di bidang pendidikan yang menonjol di Indonesia ada dua permasalahan yakni kekurangan tenaga pendidik dan upah honorer,” kata La Besse, Kamis (19/11/2020).
“Tetapi melalui BOSDA dua permasalahan itu teratasi dengan satu strategi dua teratasi,” tambahnya.
Dirinya menjelaskan hingga tahun ke-empat BOSDA berjalan, upah honorer dan tenaga pendidikan di Kabupaten Luwu Timur meningkat antara Rp.1.000.000, hingga Rp 1.750.000 per orang.
“Gaji honorer dan tenaga pendidikan mulai 1 juta hingga 1 .750 .000 ribu. Yang diterima setiap bulannya. Untuk gaji 1 juta 750 ribu diperuntukkan bagi honorer dan tenaga pendidikan yang berlokasi jauh atau terpencil,” bebernya.
Sehingga menurutnya, gaji honorer dan tenaga pendidikan di Kabupaten Luwu Timur untuk TK hingga SMP tidak ada dibawah 1 juta rupiah.
“Dari 4.500 Guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Luwu Timur semua di gaji 1 juta hingga 1 juta 750 ribu yang dianggarkan melalui BOSDA,” tutupnya.(***)